“ Dont judge a book by its cover and dont believe what
people saying about someone if you dont know what happen behind their judge”
Itu salah satu pelajaran yang aku
petik dari sebuah pengalaman di dalam kelas hari sabtu 7 maret kemarin, kadang aku juga
berfikir pikiran satu orang yang bersalah tapi tidak merasa bersalah dapat
mempengaruhi sikap orang banyak lalu orang tersebut bercerita kepada
orang-orang agar dia bisa merasa tidak bersalah dibalik kesalahan nya dan yang
terjadi orang-orang yang terpengaruh tersebut malah bersikap dan berfikir
negatif terhadap orang yang benar. The power of mind and tongue!. Tapi apapun
itu pastikan anda benar-benar mendapatkan informasi yang benar dari orang yang
benar jadi pikiran anda juga ikut benar dan positif, ya positif make
everythings good and better.
Jadi minggu ini adalah awal masuk
nya semester baru, dan pasti ada beberapa pengajar yang baru bertatap muka di
kelas, the power of kakak tingkat yang duluan merasakan semester ini kadang
berpengaruh besar, its mean good and bad influence. Hari kedua kuliah masuk lah dosen
masih muda, cantik and jenius bercerita bagaimana attitude sangaaaat sangat
menentukan pandangan orang. Kemudian ada sebuah pengalaman yang beliau
ceritakan bagaimana beliau di tempa oleh pembimbing saat pengerjaan disertasi,
sebenar nya ini juga terjadi pada ku saat pengerjaan skripsi 3 tahun lalu. Semua
orang yang pernah menjadi mahasiswa pasti mengalami tapi mungkin kami sebagai
anak teknik mengalami masa-masa we-can-call-it masa air mata jadi darah dan
darah jadi air mata (lebay? Biarin!) itu bahkan mulai dari semester awal kuliah
yang masih bau SMA. Pasti emosi dan emosi itu tidak bisa tertumpahkan di depan
yang terhormat bapak ibu dosen mungkin kita biasa menggosipkannya dengan teman
atau pacar atau orang tua.
Nah dari dosen cantik ini aku tahu bahwa sebenarnya
dosen-dosen yang bersikap keras, terkesan mempersulit padahal yang menjadi
kesalahan dan bahan disalahkan ah itu doaang gitu loh, banyak mau nya, kadang
yang disuruh perbaiki malah disuruh perbaiki lagi tapi itu sama aja kaya yang
dulu pertama diperbaiki, itu semua hanya bagaimana bapak ibu dosen menempa
attitude kita, bagaimana kita bersikap terhadap masalah, bagaimana kita
bersikap untuk mempertahankan pendapat walau kadang pendapat kita terkesan
disepelekan, bagaimana kita bersikap menghormati orang tua, sudah layak atau tidak
attitude kita sebagai seorang sarjana agar tidak mempermalukan almamater dimana
kita di tempa, mungkin. Cerita beliau tersebut bikin aku nangis, aku inget
dosen pembimbing skripsi, dosen penguji skripsi, dosen pembimbing kerja
praktek, dosen penguji kerja praktek dan semua dosen-dosen teknik lingkungan,
beliau ternyata tidak hanya menyampaikan ilmu tapi juga beliau semua menempa
sikap, soft skill ku.
Aku bukan cengeng (walau kata temen-temen sih iya, ah itu
hanya bagaimana orang menilai yang tau dalam diri kita seperti apa ya kita
sendiri terkecuali mungkin sama orang yang tidak tahu diri(??)), aku cuma
ingat bagaimana dosen-dosen ku dulu, mau
berterimakasih karena ketika direnungi tempaan itu aku rasakan sekarang, aku
tau itu, bagaimana aku kuat, bagaimana emosi ku (emosi bukan hanya marah),
bagaimana time management ku menyelesaikan tugas-tugas sesuai deadline (seperti
saat sedang tugas besar dulu full pressure), bagaimana aku tidak kaget lagi dan
menghembuskan nafas sangat capek jika diberikan tugas seabrek-abrek sekarang
(tugas dulu lebih capek dan bikin kurang tidur setiap semester bahkan tidak
tidur), dan masih banyak lagi, bahkan tempaan itu juga dirasakan teman-teman
yang bekerja, bagaimana menghadapi atasan yang galak, rempong dan terkesan
keras, bagaimana menyelesaikan persoalan dikantor, tugas-tugas kantor yang
terkadang diselesaikan diluar jam kerja seharusnya. Soft skill itu semua lambat
laun sudah terlatih dari sejak kuliah. Terima kasih bapak ibu, terima kasih
(walau mereka mungkin tidak akan membaca ini), terima kasih juga buat ibu
doktor cantik.
************************************************************************************************************
No comments:
Post a Comment